Pabrikan mobil Isuzu mengucurkan investasi Rp 1 triliun untuk membangun
pabrik baru di Indonesia. Pabrik berkapasitas produksi hingga 80 ribu
unit per tahun itu akan menjadi basis pembuatan kendaraan komersial
untuk pasar ekspor negara berkembang.
Menurut Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia, Yohanes Nangoi, pabrik seluas 300 ribu meter persegi itu akan didirikan di kawasan industri Suryacipta Karawang Timur. Tahun ini penggarapan konstruksi akan dimulai, sehingga ditargetkan pabrik tersebut selesai akhir tahun depan. "Pada 2014 produksinya bisa dimulai," kata dia dalam acara peluncuran truk medium Giga F Series di Grand Hyatt, Rabu 18 Januari 2012.
Pabrik baru ini rencananya menggantikan instalasi produksi lama Isuzu di Pondok Ungu Bekasi. Yohanes menuturkan pabrik baru ini akan difokuskan untuk pembuatan truk Giga dan kendaraan komersial lansiran Isuzu lainnya, seperti truk ringan Elf dan berbagai varian pikup serta double cabin. "Produknya akan dilempar ke pasar negara berkembang, di kawasan Afrika dan Asia," ujarnya tanpa memerinci besaran target ekspor.
Untuk pembiayaan, Isuzu mengincar beberapa sumber seperti perbankan nasional, investasi tambahan para stakeholder, serta pendanaan dari induk usaha mereka di Indonesia, PT Astra Internasional. Namun Yohanes mengatakan dana internal perseroan telah dikucurkan untuk mendanai pembelian lahan.
Saat ini kapasitas produksi Isuzu Indonesia mencapai 40 ribu unit per tahun. Jumlah itu hanya cukup untuk menalangi target produksi hingga 2014.
Pada 2011 penjualan Isuzu di Indonesia mencapai 26.746 unit, naik 11,38 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah ini setara 2,9 persen dari pasar kendaraan nasional yang mencapai 894.180 unit.
Yohanes mengatakan tahun ini penjualan ditargetkan tembus hingga 36 ribu unit atau naik 34,5 persen dibanding 2011. Pencapaian itu terutama paling banyak disumbang oleh penjualan truk ringan Elf sebanyak 22 ribu unit, truk medium Giga 2 ribu unit, dan pikup kabin ganda D-Max 1.600 unit. "Sisanya ialah kendaraan penumpang Isuzu Panther," katanya.
Menurut Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia, Yohanes Nangoi, pabrik seluas 300 ribu meter persegi itu akan didirikan di kawasan industri Suryacipta Karawang Timur. Tahun ini penggarapan konstruksi akan dimulai, sehingga ditargetkan pabrik tersebut selesai akhir tahun depan. "Pada 2014 produksinya bisa dimulai," kata dia dalam acara peluncuran truk medium Giga F Series di Grand Hyatt, Rabu 18 Januari 2012.
Pabrik baru ini rencananya menggantikan instalasi produksi lama Isuzu di Pondok Ungu Bekasi. Yohanes menuturkan pabrik baru ini akan difokuskan untuk pembuatan truk Giga dan kendaraan komersial lansiran Isuzu lainnya, seperti truk ringan Elf dan berbagai varian pikup serta double cabin. "Produknya akan dilempar ke pasar negara berkembang, di kawasan Afrika dan Asia," ujarnya tanpa memerinci besaran target ekspor.
Untuk pembiayaan, Isuzu mengincar beberapa sumber seperti perbankan nasional, investasi tambahan para stakeholder, serta pendanaan dari induk usaha mereka di Indonesia, PT Astra Internasional. Namun Yohanes mengatakan dana internal perseroan telah dikucurkan untuk mendanai pembelian lahan.
Saat ini kapasitas produksi Isuzu Indonesia mencapai 40 ribu unit per tahun. Jumlah itu hanya cukup untuk menalangi target produksi hingga 2014.
Pada 2011 penjualan Isuzu di Indonesia mencapai 26.746 unit, naik 11,38 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah ini setara 2,9 persen dari pasar kendaraan nasional yang mencapai 894.180 unit.
Yohanes mengatakan tahun ini penjualan ditargetkan tembus hingga 36 ribu unit atau naik 34,5 persen dibanding 2011. Pencapaian itu terutama paling banyak disumbang oleh penjualan truk ringan Elf sebanyak 22 ribu unit, truk medium Giga 2 ribu unit, dan pikup kabin ganda D-Max 1.600 unit. "Sisanya ialah kendaraan penumpang Isuzu Panther," katanya.